Mengenal Biji Jenitri

Jean-Claude Van Damme mengenakan gelang dari biji jenitri
Jean-Claude Van Damme
Tahun 2015 ini, ratusan bahkan mungkin ribuan orang Tiongkok mendatangi kota Kebumen di propinsi Jawa Tengah, untuk membeli biji jenitri. Biji jenitri yang mereka beli, kemudian dibawa pulang ke negaranya. Biji jenitri ini diproses lebih lanjut untuk dijadikan perhiasan berupa gelang jenitri dan kalung jenitri. Selanjutnya kalung jenitri dan gelang jenitri ini banyak dipasarkan ke Eropa dan Amerika.

Kalung jenitri, berdasar penelitian di sebuah universitas di India, bisa dijadikan sebagai asesoris yang bermanfaat bagi kesehatan. Cara kerjanya yaitu bersifat fisika, biji jenitri yg dapat menghasilkan medan listrik berkhasiat untuk melancarkan darah dan menyembuhkan berbagai penyakit degeneratif.

Jenitri atau genitri atau ganitri atau rudraksha bagi masyarakat desa Peniron kecamatan Pejagoan kabupaten Kebumen Jawa Tengah, bukan hal yang asing lagi. Budidaya tanaman dengan hasil yang sangat menjanjikan keuntungan yang luar biasa, sudah dilakukan masyarakat secara tradisional sejak tahun 1980an. Daerah sekitar Peniron yang sangat terkenal dengan budidaya tanaman ini sejak lama adalah desa Pengaringan kecamatan Pejagoan, desa Condongcampur kecamatan Sruweng dan desa Kajoran kecamatan Karanggayam. Daerah ini berada di puncak bukit dan merupakan sentra agro jenitri selain tanaman cengkih. Budidaya jenitri yang sejak dulu menciptakan banyak juragan di desa-desa di puncak bukit itu.

Seiring perkembangan waktu, kini jenitri telah dibudidayakan hampir menyeluruh di kabupaten Kebumen. Dengan eksperimen dan teknik-teknik tertentu, saat ini bahkan telah dihasilkan bibit tanaman jenitri kualitas super. Jenitri ini dihasilkan dari teknik stek dan dengan perawatan yang baik akan menghasilkan biji jenitri dengan kualitas bagus.

Di desa Peniron, daerah yang paling banyak populasi jenitri adalah Dusun Perkutukan. Hampir setiap jengkal tanah di daerah ini ditanami jenitri. Jika anda mulai masuk dusun Bulugantung, jenitri bahkan menjadi pohon pelindung jalan. Beberapa tahun terakhir tanaman jenitri dikembangkan dikawasan hutan milik Perhutani di dusun itu. Saat musim panen jenitri seperti saat ini, hampir seluruh masyarakat di sana menikmati hasil panennya dengan keuntungan yang sangat menjanjikan. Betapa tidak, di dusun itu sebuah pohon jenitri ada yang menghasilkan uang lebih dari 80 juta!

Di desa-desa tersebut, teknik budidaya juga sudah lebih maju. Salah satunya adalah dengan teknik stek untuk menghasilkan kualitas biji yang lebih baik. Menurut salah seorang warga yang mulai mengembangkan teknik stek, dia telah menghasilkan puluhan pohon jenitri dan dalam satu - dua tahun mendatang diharapkan bisa memanen hasilnya. Pembudidaya jenitri yang lain telah mengembangkan jenitri stek dalam ratusan pot yang terbuat dari tong-tong aspal. Awalnya hanya membudidayakan bibit jenitri untuk ditanam sendiri, tetapi karena banyak yang datang dan berniat membelinya, maka sebagian bibit itu pun dijualnya.

Dari prospek biji jenitri yang saat ini masih berharga sangat tinggi, jika perawatannya maksimal, maka dalam 2 tahun bisa dipastikan dia akan meraup keuntungan yang lumayan. Bayangkan jika dalam 1 pot menghasilkan 500.000, bukankah dari 100 pot saja dia bisa meraup hasil 50 juta?

Di dusun Perkutukan dan tetangga desa Peniron lainnya, sudah banyak juragan jenitri yang menjadi pengepul. Mereka, disamping membeli biji yang sudah diolah dari petani, mereka juga mau membeli jenitri yang masih dipohon dan memanennya sendiri. Bahkan mereka banyak yang melakukan sewa pohon dalam tahunan. Caranya, pohon-pohon jenitri milik petani mereka sewa secara tahunan. Petani yang sudah menyewakan pohon jenitrinya akan menyerahkan perawatan hingga hasil panennya sebagai hak penyewa.

Jenitri akan bermanfaat jika bersentuhan langsung dengan kulit. Khasiat yang diharapkan saat kalung jenitri sudah dikenakan adalah : rasa nyaman, suhu tubuh menjadi sejuk, mengatasi keluhan dan gangguan jantung, menormalkan tekanan darah, memperbaiki kerja saraf dan menghilangkan pikiran negatif. InsyaAllah.

Untuk membeli kalung jenitri atau rudraksha klik di sini

Untuk membeli gelang jenitri atau rudraksha klik di sini


Untuk membeli alat refleksi dari biji jenitri klik di sini

Berapa harga kalung jenitri di luar negeri? Harganya peruntai kalung adalah 98,99 dollar Amerika atau sekitar Rp.1.300.000 (satu juta tiga ratus ribu rupiah). Untuk melihat harganya di luar negeri, silakan klik di sini.

Saya menjual perkalung dengan harga Rp.50.000 (lima puluh ribu rupiah, minimum pembelian 2 kalung). Kenapa saya bisa menjual kalung jenitri dengan harga murah? Karena daerah tempat tinggal saya, Kabupaten Kebumen, adalah penghasil buah jenitri paling banyak di Indonesia.


Kalung Kesehatan dari Biji Jenitri atau Rudraksha


Harga Rp. 50.000, minimal pembelian 2 kalung.
Tiap pembelian 2 kalung jenitri, Anda akan mendapatkan BONUS 2 gelang jenitri atau 1 tasbih berisi 33 butir jenitri. Silakan dipilih.

Cara membeli: SMSkan (1) jumlah kalung jenitri yang akan Anda beli, (2) nama & alamat lengkap tujuan pengiriman. 

Contoh SMS Anda, misal: 2 kalung, Rudiyanto, Jln. Pulo Wonokromo No. 639 F Kel. Wonokromo, Surabaya Jawa Timur. 

Kirim SMS ke nomer HP : 08 99 66 99 8 77 atau ke 087888676700 ( WA )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar