Tanaman Jenitri Si Pohon Uang

kalung kesehatan jenitri
Antonio Marras
Sepertinya tidak salah istilah tanaman jenitri sebagai pohon uang bagi sebagian petani yang telah menikmati hasil dari pohon jenitri yang ditanamnya. Sebagian petani lainnya menyebut pohon jenitri sebagai pohon emas, ada juga yang menganggap sebagai pohon berlian karena si petani telah merasakan nikmatnya hasil dari buah jenitri yang dibudidayakannya. 

Di desa Donosari dulu dikenal dengan nama desa Medana yang terletak di kecamatan Sruweng kabupaten Kebumen, saya sempat menemui seorang petani jenitri yang terbilang sukses. Ini ditunjukkan dengan bangunan rumahnya yang bagus dan besar. Di teras rumahnya bertengger mobil baru berwarna putih yang berharga sekitar Rp.300 juta. "Hasil dari satu pohon jenitri musim lalu untuk membangun ini," katanya sambil menunjukkan bangunan rumahnya. "Dari pohon yang sama, musim ini untuk membeli mobil putih yang ada di depan," lanjutnya. Ia menawarkan kepada saya untuk mengambil contoh dari buah jenitri yang menurut saya berharga sangat spektakuler itu. Saya pun mengambil segenggam untuk dibawa pulang. Biji-biji jenitri yang saya bawa pulang untuk saya amati, berharga belasan ribu rupiah perbutirnya. Dari satu pohon itu, si petani bisa memanen puluhan ribu butir buah jenitri. Jenitri yang sampel bijinya saya bawa, dari satu pohon bisa menghasilkan uang ratusan juta rupiah sekali panen. 

Sebelum tahun 2013 pembeli biji jenitri di Kebumen didominasi oleh orang berkewarganegaraan Nepal dan India. Mereka sudah berdagang komoditi jenitri selama puluhan tahun. Harga buah jenitri saat itu berkisar di angka puluhan hingga ratusan rupiah perbutir. Orang India dan Nepal lalu membawa biji jenitri ini ke negaranya. Banyak petani yang tidak tahu peruntukan jenitri di luar negeri, karena menurut mereka tugasnya hanya menanam saja. Yang mereka dengar hanyalah biji jenitri digunakan untuk membakar mayat di Nepal dan India. Setelah sampai di dua negara Asia Selatan ini, biji jenitri dimanfaatkan untuk ritual agama kemudian sebagian lain dijual ke Tiongkok. Seiring berjalannya waktu di dunia modern seperti saat sekarang, berbagai informasi bisa didapat melalui internet. Orang China atau sekarang disebut sebagai negara Tiongkok mulai berdatangan ke Kebumen pada tahun 2014. Ternyata biji jenitri yang mereka beli dari orang India dan Nepal bisa didapat dengan harga yang lebih murah di Kebumen.  

Penamaan jenitri umumnya berdasar daerah atau tempat bibit jenitri pertama kali berasal. Jenitri Papua, jenitri Sulawesi, jenitri Blitar, jenitri Kediri, jenitri Kalipuru (sekarang bernama desa Pujotirto), jenitri Cilacap (jenis pohon jenitri okulasi dan stek yang banyak ditanam pada pertengahan tahun 2000. Sekarang biji jenitri jenis ini kurang diminati oleh pembeli sehingga harganya turun), jenitri Medana. Ada juga yang menamakannya sesuai dengan nama orang yang mempunyai bibit jenitri tertentu pertama kalinya. Biasanya diberi nama sesuai dengan nama orang yang menyilangkan (dengan cara sambung tunas) atau mengokulasi tanaman jenitri dari dua jenis yang berbeda sehingga dihasilkan tanaman jenitri varian jenis baru. Dua diantaranya yang terkenal adalah pohon jenitri Dulhamid dan jenitri Kiswanto.

Kabupaten Kebumen di propinsi Jawa Tengah merupakan daerah penghasil biji jenitri yang paling banyak di Indonesia, bahkan terbanyak di dunia. Tanaman jenitri tersebar di beberapa kecamatan, antara lain yang terbanyak terdapat di kecamatan Sruweng, Karanggayam, Pejagoan, Karangsambung dan Alian. Di desa Pandansari, Kejawang, Karangjambu, Donosari, Penusupan, Condongcampur, kecamatan Sruweng terdapat ribuan pohon jenitri. Di kecamatan Karangsambung pohon jenitri banyak terdapat di desa Kalipuru (sekarang bernama desa Pujotirto), Kalisana dan Wadasmalang. Peniron, Watulawang, Kebagoran, Prigi dan Pengaringan adalah desa penghasil buah jenitri di kecamatan Pejagoan.

Para pembeli jenitri dari luar negeri juga berasal dari Taiwan, Jepang, Korea, Amerika serikat dan negara-negara di Eropa. Mereka mengakui bahwa jenitri yang berasal dari Kebumen mempunyai kualitas yang baik. Buah jenitri good quality, petani sering menyebutnya demikian, dihasilkan di daerah bagian utara Kebumen yang notabene adalah wilayah pegunungan yang mempunyai tanah relatif kurang subur.   

Manfaat dan khasiat biji jenitri berdasar penelitian oleh Dr Suhas Roy dari Universitas Benaras di India, dapat digunakan sebagai sarana kesehatan. Gesekan biji jenitri dengan kulit saat kita memutar kalung jenitri di ujung jari-jari menghasilkan getaran bio elektrik yang disebarkan ke seluruh tubuh, pada akhirnya mempunyai faedah untuk menjaga kesehatan tubuh. 
  
liontin kalung jenitri
Liontin Jenitri
Dewasa ini gelang jenitri dan kalung jenitri atau disebut juga rudraksha dimanfaatkan sebagai perhiasan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Banyak pemakai kalung jenitri di Tiongkok yang mengkombinasikan biji jenitri dengan batu permata dan batu mulia. Penampilan kalung jenitri diperindah dengan batu giok dan batu koral yang berasal dari dalam lautan. Di India dan Nepal, biji jenitri kualitas baik dijadikan kalung dipadukan dengan emas di sela-sela biji jenitri. Biji jenitri juga sangat menarik untuk dijadikan liontin sebagai penghias leher. Liontin dari biji jenitri jenis langka yang mempunyai garis disebut juga dengan mukhi yang berjumlah 21 bisa berharga ratusan juta sebutir.

Jenitri akan bermanfaat jika bersentuhan langsung dengan kulit. Khasiat yang diharapkan saat kalung jenitri sudah dikenakan adalah : rasa nyaman, suhu tubuh menjadi sejuk, mengatasi keluhan dan gangguan jantung, menormalkan tekanan darah, memperbaiki kerja saraf dan menghilangkan pikiran negatif. InsyaAllah.


Untuk membeli kalung jenitri atau rudraksha klik di sini

Untuk membeli gelang jenitri atau rudraksha klik di sini


Untuk membeli alat refleksi dari biji jenitri klik di sini

Berapa harga kalung jenitri di luar negeri? Harganya peruntai kalung adalah 98,99 dollar Amerika atau sekitar Rp.1.300.000 (satu juta tiga ratus ribu rupiah). Untuk melihat harganya di luar negeri, silakan klik di sini.

Saya menjual perkalung dengan harga Rp.50.000 (lima puluh ribu rupiah, minimum pembelian 2 kalung). Kenapa saya bisa menjual kalung jenitri dengan harga murah? Karena daerah tempat tinggal saya, Kabupaten Kebumen, adalah penghasil buah jenitri paling banyak di Indonesia.


Kalung Kesehatan dari Biji Jenitri atau Rudraksha


Harga Rp. 50.000, minimal pembelian 2 kalung.
Tiap pembelian 2 kalung jenitri, Anda akan mendapatkan BONUS 2 gelang jenitri atau 1 tasbih berisi 33 butir jenitri. Silakan dipilih.

Cara membeli: SMSkan (1) jumlah kalung jenitri yang akan Anda beli, (2) nama & alamat lengkap tujuan pengiriman. 

Contoh SMS Anda, misal: 4 kalung, Andi Rifai, Jln. A. P. Pettarani No. 4738 H, Makassar 90222. 

Kirim SMS ke nomer HP : 08 99 66 99 8 77 atau ke 087888676700 ( WA )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar